Review Phir Aayi Hasseen Dillruba: Plot Twist Tidak Habis-habis
by semestaupdate – Agustus 9, 2024 1:12 pm
Phir Aayi Hasseen Dillruba (PAHD) adalah film India berbahasa Hindi yang rilis pada 9 Agustus 2024. Film ini rilis secara OTT di Netflix. Simak artikel tentang review Phir Aayi Hasseen Dillruba ini hingga selesai.
Catat dulu kalau film ini menampilkan bintang ternama seperti Taapsee Pannu, Vikrant Massey, Sunny Kaushal, dan Jimmy Sheirgill.
Adapun PAHD merupakan film yang berada di bawah naungan rumah produksi Colour Yellow Productions dan T-Series Films. Kemudian, sutradaranya adalah Jayprad Desai dan penulis naskahnya ialah Kanika Dhillon.
Lalu, penting untuk penonton ketahui bahwa PAHD ini merupakan sekuel dari film Hasseen Dillruba yang rilis pada tahun 2021.
Dengan durasi film sekitar 133 menit atau 2 jam 13 menit, Mari Simak keseluruhan review film Phir Aayi Hasseen Dillruba.
Premis Cerita Film PAHD
Secara sederhana ceritanya tentang sepasang suami-istri yang hendak lari dari masalah masa lalu mereka.
Konteks film ini sangat menarik. Kutipan-kutipan di dalam buku karya penulis Dinesh Pandit menjadi acuan peristiwa demi peristiwa.
Dapat dikatakan setiap masalah dan setiap solusi, serta hal-hal penting lainnya dalam film ini merujuk kepada kutipan-kutipan buku tersebut.
Cerita dalam film PAHD ini pula adalah lanjutan dari musim yang sebelumnya, namun dengan plot yang baru dan cukup mencengangkan.
Baca juga: Profil dan Biodata Lengkap Deepika Padukone
Review Film lainnya:
- Review Stree: Shraddha Kapoor Sukses Tampil Penuh Teka-Teki
- Review Auron Mein Kahan Dum Tha: Duet Ajay dan Tabu Gagal
Review untuk Konten Cerita Film Phir Aayi Hasseen Dillruba
Seperti biasa review mulai dari konten cerita. Film ini sama seperti film thriller dan crime kebanyakan, menjadikan pembunuhan sebagai permainan utama.
Belum lagi ungkapan yang menyatakan, “Semua halal dalam perang dan cinta,” benar-benar terwujud dalam film ini.
Benang merahnya pula terletak pada buku karya Dinesh Pandit. Tetapi, sayangnya tidak terincikan secara spesifik, mengapa buku tersebut terlibat dalam penceritaan secara mendalam?
Mengingat tidak semua penonton merasa familiar terhadap buku tersebut, apalagi bagi yang berada di luar India.
Tapi, penonton juga tidak dapat menjadikan hal itu sebagai dasar untuk menilai film ini secara subjektif. Sebab walau bagaimanapun ini adalah lanjutan dari kisah yang sebelumnya.
Jadi, bagi penonton yang ingin mengetahui atau memahaminya secara keseluruhan harus menyaksikan film yang sebelumnya.
Kesimpulannya, pada poin konten cerita, film ini memiliki konten yang sebenarnya tidak terlalu spesial, tetapi alur ceritanya yang cukup briliant.
Baca juga: Aishwarya Rai Bachchan Ungkap Rahasia Sukses Ponniyin Selvan
Review Alur Cerita
Cerita dalam film ini bermula dengan perkenalan tokoh Abhimanyu yang diperankan oleh Sunny Kaushal, dan tokoh Rani dalam genggaman Taapsee Pannu.
Seperti halnya film India pada umumnya, jatuh cinta adalah perkara yang paling singkat yang dapat terjadi. Singkatnya, Abhimanyu jatuh cinta teramat dalam pada Rani.
Kemudian, pada bagian pembuka juga berlanjut ke perkenalan tokoh yang Vikrant Massey perankan, yaitu Rishu atau Rishab.
Nah, nagi penonton yang belum menyaksikan musim pertama dari cerita ini, tentu akan bertanya-tanya pastinya, Rishu itu siapa?
Singkat cerita konflik demi konflik pun terjadi, terutama ketiga Paman Rishu, yaitu Mrityunjay atau Montu mulai menguntit kemanapun Rani pergi.
Pertanyaannya, mengapa Montu menguntit Rani?
Jawabannya hanya dapat penonton temukan apabila telah menyaksikan film ini, dan memahami cerita pada musim sebelumnya.
Tak perlu terlalu panjang. Dalam konteks alur cerita, film ini memberikan cukup rasa bosan pada paruh pertama durasinya. Namun, olah ceritanya cukup briliant untuk membuat penonton bertahan hingga akhir.
Sifat teka-teki dalam film ini sangat kental. Plotnya mengajak penonton bertanya-tanya apakah tokoh A adalah orang yang baik? Tokoh B adalah orang yang jahat?
Atau justru A dan B adalah orang yang sama-sama tidak baik?
Oleh karenanya, jangan heran kalau plot twist terjadi di mana-mana, bahkan hingga akhir cerita.
Kesimpulannya, alur cerita film ini menawarkan bobot yang cukup berat. Mengingat penonton Harus berpikir keras, dan menerka-nerka apa yang sedang terjadi? Mengapa? Bagaimana?
Dan apa yang akan terjadi berikutnya?
Baca juga: Tovino Thomas SIap Beraksi di Film Terbaru Berjudul Narivetta
Review untuk Visual dan Sinematografi
Film yang rilis secara OTT umumnya memiliki pesona yang berbeda dari film yang rilis di layar lebar. Namun, bukan berarti dalam hal ini film yang rilis secara OTT mendapat diskriminasi.
Film ini sama seperti film-film yang Netflix rilis biasanya. Secara teknis garapannya “cukup”. Namun, ada sedikit masalah yang mungkin harus menjadi bahan evaluasi.
Pertama, sudut pengambilan gambar terkadang kesannya tidak terlalu nyaman di mata.
Secara teori entah apa bahasanya, tetapi untuk penonton yang mengharapkan kualitas gambar maksimal, bagian ini terkadang cukup mengganggu.
Tapi mungkin berbeda dengan penonton awam yang umumnya tidak terlalu memperhatikan hal teknis.
Lalu kedua, pencahayaan dalam film ini tergolong buruk. Entah sengaja rancangannya demikian atau tidak, yang jelas kualitas pencahayaan yang redup terasa mengganggu.
Sebab akibatnya penonton harus menaikkan kualitas pencahayaan sendiri di perangkat yang mereka gunakan untuk menonton film ini.
Kesimpulannya, pada bagian sinematografi dan visual, film ini tidak dapat dikatakan tampil dengan baik.
Review untuk Musik
Penonton film India yang terbiasa menyaksikan film di layar lebar, lalu menikmati musik yang megah dan royal tidak perlu berharap banyak. Sebab segmen antara OTT dan layar lebar tidak sama.
Nah, film ini sama seperti film OTT pada umumnya, di mana sajian soundtrack dan musik latar belakang terkesan biasa saja. Namun sudah cukup baik untuk kelasnya.
Tidak perlu panjang-panjang pada bagian ini, kesimpulannya terasa nyaman-nyaman saja untuk penonton simak.
Baca juga: Fardeen Khan Bergabung dengan Film Housefull 5
Review untuk Performa para Pemain
Performa Taapsee Pannu

Taapse Pannu dalam PAHD
Taapsee memerankan tokoh Rani. ia membawa karakternya dengan baik.
Dia menjadi seorang penjebak, namun pada akhirnya dia yang terkena jebakan.
Tidak ada kesan yang terlalu istimewa dari karakter Rani yang dia perankan. Pasalnya, setiap pemain sentral dalam film ini, tidak ada yang saling mendominasi.
Performa Vikrant Massey

Vikrant Massey dalam PAHD
Vikrant berperan sebagai Rishu, suami Rani. Performanya terasa kurang karena tidak banyak aksi yang ia lakukan.
Pada konteks alur ceritanya Vikrant hanya menjadi tokoh yang briliant di akhir film.
Sebelum itu, dia hanya menjadi pria yang tak berdaya bahkan mengikhlaskan istrinya menikah lagi dengan pria lain.
Padahal mereka tidak memiliki pertengkaran sebagai landasan untuk Rani menikah lagi. Hanya sebuah kepasrahan.
Sebut saja dia hanya pria yang tak berdaya, karena takut tertangkap akibat masa lalunya yang suram.
Performa Sunny Kaushal

Sunny Kaushal dalam PAHD
Sunny berperan sebagai Abhimanyu, tokoh yang mungkin akan penonton kira sebagai karakter yang polos. Namun, ternyata sangat tegaan.
Pada faktanya Abhimanyu mengetahui banyak hal yang tidak orang lain ketahui. Tokoh ini pula menjadi yang paling menarik dalam film ini.
Keabu-abuan yang Abhimanyu pancarkan makin lama sangat terasa mengintimidasi. Hal tersebutlah yang menjadikannya terasa spesial.
Apalagi karakternya menjadi kuat setelah paruh kedua film.
Performa Jimmy Sheirgill

Jimmy Sheirgill dalam PAHD
Jimmy berperan sebagai Montu atau Pamannya Rishu. Dia adalah bagian dari aparat kepolisian yang berusaha menangkap Rishu.
Adapun alasan penangkapan yang hendak ia lakukan terhubung dengan cerita musim sebelumnya dari film ini.
Performanya terasa cukup berwibawa walau tidak banyak yang ia lakukan. Karakter Montu pula bersikap seperti polisi yang cerdas tetapi kurang cerdik.
Tidak ada hal memuaskan yang karakter Montu hasilkan dalam kasus yang ia tangani. Polisi ini masih kalah cerdik dari keponakannya.
Oleh karena itu, hal istimewa pun sulit untuk kita tangkap dari seorang Jimmy Sheirgill kali ini.
Baca juga: Nawazuddin Siddiqui Siap Perankan Hakim yang Kejam
Pesan Apa dari PAHD yang dapat Penonton Tangkap?
Berbicara tentang pesan yang berusaha untuk film ini sampaikan, tidak banyak.
Pertama, Jangan lari dari masalah; Kedua, jangan mudah percaya pada orang yang baru dekat dengan kita.
Dua pesan tersebut hanyalah pesan biasa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi tidak boleh juga untuk diabaikan.
Nah, begitulah review untuk film Phir Aayi Hasseen Dillruba.
Pada akhirnya, penonton lebih baik menyaksikan terlebih dahulu musim pertamanya. Kemudian, baru menyaksikan yang ini, supaya benang merahnya lebih jelas.
>> Topik selanjutnya: Sekuel Kalki 2898 AD Segera Rilis Tak Perlu Menunggu Lama
Artikel oleh Sherly Lorenza