Review Auron Mein Kahan Dum Tha: Duet Ajay dan Tabu Gagal
by semestaupdate – Agustus 5, 2024 9:52 am
Ajay Devgan dan Tabu mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pemeran utama pada film Auron Mein Kahan Dum Tha karya Neeraj Pandey. Keduanya telah terlibat dalam beberapa proyek film bersama dan berhasil meraih kesuksesan.
Kemistri yang kuat antara Ajay dan Tabu selalu berhasil mengacak-ngacak emosi penonton di sepanjang film mereka. Salah satu film mereka yang sukses besar serta menghantarkan Tabu meraih penghargaan adalah VIJAYPATH.
Selain Vijaypath, beberapa judul film lainnya seperti Hakikat, Thakshak, Drishyam, De De Pyaar De pun berhasil mereka perankan dengan sukses. Keberhasilan Ajay dan Tabu dalam garapan film romansa mereka sebelumnya memberikan ekspektasi besar pada penggemar.
Namun sayang, film terbaru yang mereka bintangi saat ini kurang mendapatkan tempat. Para kritikus film menilai alur film terlalu lambat dan plotnya yang mudah terprediksi menjadi faktor utamanya.
Selain kedua faktor fundamental tersebut, masih ada sederet faktor lainnya yang menyebabkan Auron Mein Kahan Dum Tha gagal menjual 1000 tiket pertamanya. Berikut adalah ulasan lengkapnya!
Penyebab Kegagalan Film Auron Mein Kahan Dum Tha
Perlu kamu ketahui bahwa sebelum film ini mendapatkan kritikan yang begitu tajam, hingga berdampak pada pendapatannya. Awal berita akan rilis sebuah film drama yang akan dibintangi oleh duet aktor senior ini sangat penggemar nantikan.
Namun ternyata, seiring dengan berjalannya waktu. Film ini mulai tak menarik bagi penggemar. Bahkan Bollywood Hungama mengklaim bahwa pra penjualan film ini lebih rendah daripada film yang akshay Kumar, dan Sarfira bintangi.
Yang paling mengejutkan adalah film ini bahkan harus mengalami diskon khusus sebagai tawaran untuk menarik minat para penggemar film Bollywood. Kendati demikian, penjualan tiketnya pun tidak melonjak secara drastis.
Faktor “Coba-coba” Sang Sutradara
Neeraj Pandey terkenal sebagai salah satu sutradara papan atas Bollywood yang memiliki ciri khas dalam menyajikan cerita-cerita thriller yang kompleks dan penuh intrik. Kehebatannya bukan klaim semata, sebab sudah banyak karya Pandey yang sukses besar.
Film-film seperti “A Wednesday”, “Special 26”, dan “Baby” menjadi bukti kemampuannya dalam mengaduk-aduk emosi penonton melalui plot yang menegangkan serta karakter yang mendalam.
Baca juga: Profil dan Biodata Lengkap Deepika Padukone
Bukan sutradara film sejati jika hanya puas dalam satu genre film saja. Pada tanggal 2 Agustus kemarin, Pandey berusaha membuktikan bahwa ia tak hanya hebat dalam genre thriller saja dan mulai menjamah genre drama romantis.
Melalui “Auron Mein Kaha Dum Tha”, Neeraj Pandey mencoba keluar dari zona nyamannya. Sebuah langkah berani telah Pandey ambil dan mempertaruhkan namanya demi sebuah karya yang belum tentu laku di pasaran.
Apalagi perbedaan genre yang begitu hebat menjadi bahan eksperimen Pandey pertama kali. Tentu saja, antara genre thriller dan drama memiliki nyawa yang relatif bertentangan. Sehingga masih banyak kekurangan dan kesulitan yang Pandey hadapi.
Sebab, genre thriller biasanya mengandalkan ketegangan, plot twist, dan misteri. Sementara, drama romantis lebih fokus pada pengembangan karakter dan hubungan antar tokoh.
Skenario Film yang Kurang Matang
Neeraj Pandey yang memiliki keunggulan dalam menulis cerita Thriller ini, harus menulis sebuah cerita drama. Tentu seperti yang kamu bayangkan, unsur Thriller masih sangat kuat. Kondisi ini yang menjadikan film Auron Mein Kahan Dum Tha seperti kurang bernyawa.
Pasalnya, perubahan waktu yang sangat konstan mengajak penonton untuk lebih bersabar dalam mencerna cerita yang sedang disajikan. Namun nahasnya, pendekatan yang Pandey buat tidak terlalu bekerja.
Sehingga menimbulkan efek cerita yang tidak koheren. Seolah-olah tiap scene yang tersaji berdiri sendiri, hingga cukup sulit untuk menemukan benang merah pada film ini. Kendati demikian, beberapa alur waktu yang Pandey berikan tetap harus kita apresiasi.
Saya sangat sepakat dengan para kritikus film yang menasbihkan film ini memiliki plot cerita yang mudah tertebak. Saat kamu menontonnya nanti, kamu pasti akan sadar bahwa film ini banyak meminjam elemen dari berbagai film sebelumnya.
Sehingga tidak ada orisinalitas yang tersaji, membuatnya jadi sangat membosankan. Terlebih lagi masih banyak unsur dramatis yang lebih bisa dikembangkan lagi. Sehingga berdampak pada klimaks emosional yang mampu menggapai relung hati para penonton.
Inkonsistensi Produksi Film
Selain memiliki cerita yang kurang matang dan mudah kamu tebak. Inkonsistensi produksi film ini juga menjadi masalah yang cukup berarti. Pasalnya, Auron Mein Kahan Dum Tha mengambil latar tahun 2001.
Namun penggambaran visualisasinya terlihat “Patah” sehingga kerap kali mengganggu mata. Apalagi beberapa lokasi ikonik seperti Bandra-Worli Sea Link dan Marine Drive memperoleh visualisasi yang tidak akurat.
Kondisi tersebut berdampak pada latar belakang cerita yang Pandey tidak tersampaikan dengan baik. Selain unsur visual, unsur audio pun tak boleh luput dari kritikan. Pasalnya, backsound karya MM Keeravani pada beberapa bagian malah mengganggu.
Seharusnya backsound mampu memperkuat emosi yang berusaha disampaikan kepada penonton, bukannya membuat emosi tersebut menjadi patah. Jika sudah seperti ini, rasanya lebih baik film ini polosan aja. Gak usah ada backsound, deh!
Terakhir, unsur pengambilan gambar dalam film ini pun kurang tepat. Salah satunya pada saat Ajay Devgan dan jimmy Shergil sedang berdialog. Hal tersebut terkonfirmasi oleh Sudhir Palsane selaku sinematografer yang mengaku mengalami tantangan dalam menciptakan visual yang konsisten.
Ketimpangan Acting Para Aktor
Industri film mirip-mirip dengan industri musik. Meskipun kamu mengidolakan aktor ternama sekalipun seperti Shahrukh Khan, jika ia sedang dalam kondisi yang tidak baik. Maka bisa saja aktingnya kurang mampu menyelamatkan film.
Ajay Devgan yang memerankan Krishna terlalu datar. Mengingat ia memerankan karakter yang baru saja menghirup udara bebas, setelah 23 tahun mendekam dalam penjara. Sementara Tabu yang memerankan Vasudha kurang bisa bersinar.
Ketika pemeran kawakannya sedang off, maka akan selalu ada aktor muda yang siap untuk memberikan warna. Sama halnya Shantanu Maheswari yang memerankan Krishna muda. Actingnya dalam film ini mampu memberikan energi segar pada sepenggal bagian film ini.
Hanya saja, kondisi yang serupa saya rasa kurang berhasil Saiee Manjrekar tunjukan selaku Vasudha muda. Rasanya ia kurang berhasil mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam proyek film ini. Penyatuan dirinya dengan Shantanu terasa datar..
Namun, setidaknya penampilan dari kedua aktor muda tersebut mampu memberikan secercah harapan pada sebuah film yang memiliki cerita kurang matang dengan plot yang mudah tertebak. Kamu mungkin akan terkesima dengan bakat yang sedang mereka pertontonkan.
- Baca juga: Beginilah Bollywood dalam Radar Lebih Dekat
Masih Mau Nonton Film Auron Mein Kahan Dum Tha?
Dengan mengetahui kegagalan dari film Auron Mein Kahan Dum Tha, apakah kamu masih mau menontonya sendiri? Atau sudah cukup dengan membaca ulasan ini? Semua itu kembali pada keputusanmu.
Namun, saya tetap menyarankan untuk menontonnya. Sehingga kamu bisa membuktikan sendiri terkait informasi yang telah kamu dapatkan. Karena menonton film layaknya mendengarkan musik.
Ada beberapa genre musik yang cocok dengan kuping kita, dan ada yang tidak. Karena setiap orang selalu memiliki perspektif dan caranya sendiri dalam menikmati sebuah karya seni. Semoga bermanfaat.
- Artikel Selanjutnya: Film India Ponniyin Selvan Menjadi Film Populer di Dunia